Langsung ke konten utama

Gejala Bermain Medsos Dapat Menyebabkan Depresi

Pada zaman sekarang ini,orang cukup sulit terlepas dari medsos. Hampir semua orang berlomba-lomba untuk membuat akun medsos.

Bahkan ada orang yang menggunakan banyak platform medsos, sebut saja Facebook, Twitter, Pinterest, Instagram, Line, dll.

Karena populernya medsos ini, tidak jarang ada orang yang bermain medsos hingga berjam-jam, hal ini tidak bagus karena akan menimbulkan dampak buruk pada kejiwaan.

Jangan sampai Anda kecanduan medsos. Kalau tidak hati-hati, bermain medsos bisa menyebabkan depresi, berikut tanda-tandanya:

1. Banding-Bandingkan Diri

Jika Anda suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain di sosmed.

Misalnya muncul perasaan dimana Anda tidak terima kalau orang lain lebih baik dari Anda, ataupun Anda merasa lebih baik dari orang lain.

Kalau Anda sering memikirkan hal-hal seperti itu, dikhawatirkan bisa membuat depresi nantinya.

2. Timbul Rasa Iri

Saat melihat postingan foto teman/orang lain timbul rasa iri yang sulit dihilangkan. Jika ini sering terjadi, Anda beresiko mengalami depresi.

Hilangkan rasa iri dari dalam dada, baik itu iri karena melihat foto orang lain mengenakan pakaian yang keren, foto teman Anda menikah, foto teman Anda di luar negeri, dll...

...dimana Anda merasa tidak nyaman jika ada orang lain yang lebih dari Anda.

Jika Anda sering merasa iri hanya karena melihat foto di sosmed, hendaknya kurangi bermain sosmed (khususnya Instagram karena berisi banyak foto).

3. Merasa Kesepian Setelah Main Sosmed

Pada dasarnya keberadaan sosmed untuk mempermudah komunikasi dengan teman-teman dan keluarga.

Hanya saja, penggunaan sosmed ternyata bisa membuat seseorang kesepian.

Ahli psikologi menjelaskan bahwa sosmed dapat memicu rasa kesepian pada diri seseorang. Contohnya saat melihat orang lain jalan-jalan atau bersenang-senang sementara Anda tidak.

Hal tersebut nantinya bisa memicu rasa kesepian di dalam diri, yang akhirnya berujung depresi.

4. Bangun dan Tidur dengan Sosmed
Baru bangun tidur langsung buka sosmed. Saat malam hendak tidur, sosmed adalah hal terakhir yang dilihat. Kebiasaan ini bisa menyebabkan depresi.

Selalu setiap saat memeriksa notifikasi sosmed juga bisa memicu depresi.

Berikut ini Ciri-Ciri Lainnya Seseorang Akan Depresi (Akibat Bermain Sosmed) :

5. Suasana hati mulai memburuk setelah menggunakan sosmed.

6. Sering merasa bersalah karena terus-terus membuang waktu bermain medsos.

7. Saat ada waktu luang selalu membuka medsos (padahal ada banyak aktivitas lain yang lebih berguna).

8. Merasa sedih, putus ada atau muncul perasaan tidak enak akibat membaca postingan orang lain yang isinya kasar, atau penyebab lainnya.

9. Selalu timbul emosi saat sedang menggunakan sosmed.

10. Berharap bahagia saat bermain sosmed, tapi rasa kebahagiaan sedikit pun tak kunjung tiba.

11. Bermain sosmed hingga melalaikan pekerjaan di kantor, sehingga akhirnya dimarahi atasan (bos).

12. Terlalu lama menggunakan sosmed sehingga menurunkan kemampuan daya ingat, konsentrasi dan daya pikir.

13. Setelah menggunakan sosmed, Anda merasa cemas/khawatir, atau bahkan rasa semangat hilang.

14. Bermain sosmed hingga lupa makan, atau jadwal makan berantakan sehingga menurunkan kesehatan (mudah sakit).

15. Bermain sosmed membuat Anda tidak lagi bisa beraktivitas seperti biasa, termasuk tidak bisa menemui teman/keluarga.

Jika kalian mengalami hal-hal diatas hendaknya segeralah mengurangi aktivitas bermain sosmed.

Jika beranda isinya sampah semua (mulai dari berita politik, debat, ekonomi atau hal-hal yang membuat hati panas) lebih baik Anda meninggalkan sosial media.

Untuk orang yang sifatnya baperan juga disarankan meninggalkan medsos, contohnya baper hanya karena melihat postingan teman sedang berlibur, dimana Anda tidak mampu melakukan hal yang sama.

Penting diketahui, dari survei yang dilakukan para ilmuwan ditemukan bahwa jumlah pengguna sosmed aktif yang terkena depresi terus meningkat secara signifikan.

Sehingga banyak ahli menyarankan agar tidak terlalu aktif di sosmed, batasi waktu bermain sosmed. Jangan sampai Anda membuka sosmed dalam waktu lama (berjam-jam).

Depresi akibat sosmed biasanya muncul dari perasaan tidak bahagia dan iri pada orang lain. Selain itu kebiasaan membuang-buang waktu secara berlebihan juga bisa memicu depresi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Work From Home (WFH) dan Learning From Home (LFH) di Masa Pandemi COVID-19

Tagar #dirumahaja yang marak digunakan dimasa pandemi COVID-19 ini bertujuan agar orang-orang tetap beraktivitas dirumah demi memutus rantai penyebaran COVID-19 yang semakin terus meningkat disetiap harinya. Hal ini membuat para pekerja dan siswa ataupun mahasiswa harus melakukan kegiatan mereka dari rumah secara online , yang sekarang orang-orang menyebutnya dengan istilah Work From Home (WFH) dan Learni n g From Home (LFH). Rupanya banyak sekali aktivitas yang dilakukan selama WFH dan LFH ini. Hal baiknya, saya sebagai mahasiswa semakin memiliki banyak waktu yang berkualitas di rumah karena adanya kebijakan kebijakan WFH dan LFH. Waktu ini saya gunakan untuk mengisi kegiatan yang positif juga untuk menghilangkan rasa bosan yang terus melanda hingga stress karena dikurungnya dirumah. Nah berikut ini aktivitas yang bisa kalian contoh selama berada dirumah disaat pandemi Olahraga. Kondisi kesehatan sangat dibutuhkan di saat seperti ini. Dengan melakukan olahraga memb

Gejala Demam Berdarah dan Penyebab

Demam berdarah (disebut juga dengan demam dengue) menyebabkan suhu tubuh penderitanya menjadi sangat tinggi. Demam berdarah salah satunya ditandai dengan rendahnya kadar trombosit atau keping-keping darah dalam tubuh manusia. Dimana virus penyebab demam berdarah menyerang bagian sumsum tulang belakang. Pembentukan trombosit dihasilkan dari sumsum tulang ini. Kadar trombosit pada penderita demam berdarah umumnya kurang dari 100.000. Adapun kadar trombosit normal dalam tubuh manusia adalah 150.000-400.000 trombosit per mikro-liter darah. Rendahnya kadar trombosit ini mengakibatkan darah di dalam tubuh tidak mampu mempertahankan tingkat kekentalan normal, hal ini bisa sangat berbahaya. Gejala Demam Berdarah Demam berdarah disertai gejala seperti: Sakit kepala Suhu tubuh tinggi, bisa mencapai 41 derajat celcius (demam) Kehilangan nafsu makan ekstrem (bahkan terkadang tidak mau makan sama sekali) Sakit tenggorokan Nyeri sendi, otot, dan tulang Nyeri di bagian belaka

Mahasiswa UNIPDU Jombang Beri Penguatan Digital Marketing pada UKM Frozen Food untuk Meningkatkan Omset Penjualan

Adapun pelaksanaan KPM Unipdu pada masa pandemi saat ini dilakukan secara mandiri yang mana setiap mahasiswa bisa menciptakan produk-produk yang dapat dimanfaatkan atau melakukan pendampingan, penguatan serta mengedukasi masyarakat. Melalui kegiatan KPM ini, mahasiswa Unipdu atas nama Aini Nur Izzatillah dari Prodi Sistem Informasi Fakultas Saintek melaksanakan KPM Mandiri di Desa Mojokrapak Tembelang Jombang. Model KPM Mandiri yang pilih yaitu KPM Mandiri Inisiatif Mahasiswa (KPM-MIM) Unipdu yang merupakan bentuk kuliah pengabdian masyarakat dimana program kegiatan, waktu, dan volume pelaksanaannya didasarkan pada kegiatan yang disusun oleh mahasiswa itu sendiri dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Diema Hernyka Satyareni, S.Kom, M.Kom. Salah satu program kegiatan KPM-MIM Unipdu yang dilakukan yaitu Penguatan Digital Marketing pada UKM Frozen Food untuk Meningkatkan Penjualan di Masa Pandemi. Sebagai langkah awal, mahasiswa melakukan kunjungan pada hari Selasa 25 Agu