Langsung ke konten utama

Waspada! Hampir 70% Pengguna Instagram Tidak Bahagia


Banyak orang bermain medsos. Medsos dinilai sebagai wadah untuk bersenang-senang dan berkomunikasi dengan mudah.

Hanya saja para ilmuwan memperingatkan bahwa bermain medsos dapat bersiko pada gangguan kejiwaan/mental.

Ini benar-benar dapat terjadi pada orang yang terbiasa membuka medsos berjam-jam.

Bukan berarti Anda tidak boleh bermain medsos, atau berpikir bahwa medsos adalah hal yang buruk.

Pada dasarnya medsos sangat bermanfaat untuk berkomunikasi atau berdikusi secara online. Hanya saja jika penggunaan medsos tidak benar, maka bisa menjadi bumerang.

Orang yang sudah kecanduan atau menggunakan waktu secara berlebihan hanya untuk bermain medsos, maka harus hati-hati.

Peneliti melakukan survei yang melibatkan banyak pengguna sosial media. Hasilnya diketahui bahwa sosial media seperti Instagram membuat orang tidak bahagia dalam hidupnya.

Secara umum berbagai platform media sosial memiliki laporan kasus ketidak-bahagiaan penggunanya.

Hanya saja, Instagram menjadi yang terdepan sebagai penyebab rusaknya kebahagiaan jika dibandingkan dengan platform media sosial lainnya.

Pada riset yang dilakukan para ahli dari RSPH (Royal Society for Public Health) tersebut, diketahui ada sekitar 63% pengguna Instagram yang dilaporkan merasa tidak bahagia, ini angka yang tertinggi dibandingkan platform media sosial lainnya.

Hal yang juga menarik untuk diketahui (dari riset tersebut), peneliti mengatakan bahwa medsos bisa lebih membuat kecanduan dibandingkan alkohol dan rokok.

Selain itu, tidak jarang ditemukan kasus orang-orang yang susah tidur dan depresi akibat kecanduan medsos.

Cara mengatasi kecanduan media sosial:
  • Rutin melakukan sosialisasi/pergaulan di kehidupan nyata.
  • Batasi penggunaan-nya. Jika Anda sudah sangat kecanduan medsos, kurangi sedikit demi sedikit waktu penggunaan-nya. Berusahalah!
  • Hindari terlalu sering membaca komentar, apalagi jika yang komentar ada ribuan orang. Berusahalah untuk menggunakan medsos secara bijak, hindari melakukan hal yang tidak perlu.
  • Miliki kegiatan yang lebih bermanfaat di dunia nyata, misalnya hobi futsal, membaca buku pengetahuan, aktif organisasi, dll.
  • Sayangilah orang-orang di sekeliling Anda, terutama keluarga. Sediakan waktu berkualitas untuk mereka.
  • Matikan saja notifikasi, karena suara notifikasi seringkali menganggu kegiatan atau pekerjaan penting yang sedang dilakukan.
  • Jangan terlalu banyak menggunakan platform media sosial, pilih yang paling sesuai dengan Anda saja.
Bermain sosmed itu boleh-boleh saja, tapi jangan sampai kecanduan.
Beberapa akibat kecanduan sosial media yaitu sulit tidur (termasuk tidur tidak nyenyak), kesehatan menurun, kerusakan mata, kurangnya bergaul, pekerjaan terganggu, depresi, sulit konsentrasi, dan hilangnya jati diri asli.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aktivitas Work From Home (WFH) dan Learning From Home (LFH) di Masa Pandemi COVID-19

Tagar #dirumahaja yang marak digunakan dimasa pandemi COVID-19 ini bertujuan agar orang-orang tetap beraktivitas dirumah demi memutus rantai penyebaran COVID-19 yang semakin terus meningkat disetiap harinya. Hal ini membuat para pekerja dan siswa ataupun mahasiswa harus melakukan kegiatan mereka dari rumah secara online , yang sekarang orang-orang menyebutnya dengan istilah Work From Home (WFH) dan Learni n g From Home (LFH). Rupanya banyak sekali aktivitas yang dilakukan selama WFH dan LFH ini. Hal baiknya, saya sebagai mahasiswa semakin memiliki banyak waktu yang berkualitas di rumah karena adanya kebijakan kebijakan WFH dan LFH. Waktu ini saya gunakan untuk mengisi kegiatan yang positif juga untuk menghilangkan rasa bosan yang terus melanda hingga stress karena dikurungnya dirumah. Nah berikut ini aktivitas yang bisa kalian contoh selama berada dirumah disaat pandemi Olahraga. Kondisi kesehatan sangat dibutuhkan di saat seperti ini. Dengan melakukan olahraga memb

Gejala Demam Berdarah dan Penyebab

Demam berdarah (disebut juga dengan demam dengue) menyebabkan suhu tubuh penderitanya menjadi sangat tinggi. Demam berdarah salah satunya ditandai dengan rendahnya kadar trombosit atau keping-keping darah dalam tubuh manusia. Dimana virus penyebab demam berdarah menyerang bagian sumsum tulang belakang. Pembentukan trombosit dihasilkan dari sumsum tulang ini. Kadar trombosit pada penderita demam berdarah umumnya kurang dari 100.000. Adapun kadar trombosit normal dalam tubuh manusia adalah 150.000-400.000 trombosit per mikro-liter darah. Rendahnya kadar trombosit ini mengakibatkan darah di dalam tubuh tidak mampu mempertahankan tingkat kekentalan normal, hal ini bisa sangat berbahaya. Gejala Demam Berdarah Demam berdarah disertai gejala seperti: Sakit kepala Suhu tubuh tinggi, bisa mencapai 41 derajat celcius (demam) Kehilangan nafsu makan ekstrem (bahkan terkadang tidak mau makan sama sekali) Sakit tenggorokan Nyeri sendi, otot, dan tulang Nyeri di bagian belaka

Mahasiswa UNIPDU Jombang Beri Penguatan Digital Marketing pada UKM Frozen Food untuk Meningkatkan Omset Penjualan

Adapun pelaksanaan KPM Unipdu pada masa pandemi saat ini dilakukan secara mandiri yang mana setiap mahasiswa bisa menciptakan produk-produk yang dapat dimanfaatkan atau melakukan pendampingan, penguatan serta mengedukasi masyarakat. Melalui kegiatan KPM ini, mahasiswa Unipdu atas nama Aini Nur Izzatillah dari Prodi Sistem Informasi Fakultas Saintek melaksanakan KPM Mandiri di Desa Mojokrapak Tembelang Jombang. Model KPM Mandiri yang pilih yaitu KPM Mandiri Inisiatif Mahasiswa (KPM-MIM) Unipdu yang merupakan bentuk kuliah pengabdian masyarakat dimana program kegiatan, waktu, dan volume pelaksanaannya didasarkan pada kegiatan yang disusun oleh mahasiswa itu sendiri dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Diema Hernyka Satyareni, S.Kom, M.Kom. Salah satu program kegiatan KPM-MIM Unipdu yang dilakukan yaitu Penguatan Digital Marketing pada UKM Frozen Food untuk Meningkatkan Penjualan di Masa Pandemi. Sebagai langkah awal, mahasiswa melakukan kunjungan pada hari Selasa 25 Agu